Press Release Penandatanganan Naskah Kesepahaman Bersama (MOU), Seminar dan Library Camp 4.0 dengan Tema “Penguatan Kompetensi Pustakawan Melalui Kolaborasi dan Inovasi di Era Vuca (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity)”

Memasuki era digital, dengan kemajuan teknologi seperti hadirnya AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan serta di tengah era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang penuh ketidakpastian dan perubahan yang dapat terjadi sewaktu-waktu, perpustakaan juga mengalami transformasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada saat ini.

Penggunaan teknologi dan data sharing berkembang dengan sangat cepat di dunia perpustakaan, terutama di perpustakaan perguruan tinggi. Salah satu aspek yang mengalami perubahan signifikan dalam transformasi ini adalah peran penting dan citra pustakawan. Dahulu, pustakawan seringkali dikenal sebagai sosok yang konvensional, terlihat serius, pendiam, dan selalu meminta pengunjung untuk tetap tenang selama berada di perpustakaan—dengan kata lain, dianggap sebagai “orang kuno” dan kurang gaul.

Namun, siapa bilang pustakawan zaman sekarang tidak mengikuti tren dan masih dianggap kuno? Justru pustakawan masa kini banyak dikenal melalui prestasi, inovasi, dan pemberitaan di media sosial yang selalu terkini dan mengikuti perkembangan Gen-Z. Pustakawan bukan lagi sosok “kuno” dan kurang gaul; buktinya, banyak acara menarik dan kekinian yang diadakan di perpustakaan, yang merupakan tempat kerja para pustakawan.

Sebagai upaya untuk mempererat tali silaturahmi di antara para pustakawan, khususnya pustakawan perguruan tinggi di area Jawa Timur, serta untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi serta wawasan mereka di era VUCA ini, Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Jawa Timur (FPPTI JATIM) menyelenggarakan kegiatan yang bertajuk Penandatanganan Naskah Kesepahaman Bersama (MOU), Seminar dan Library Camp 4.0 dengan tema “Penguatan Kompetensi Pustakawan melalui Kolaborasi dan Inovasi di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity)” yang sukses diselenggarakan di Vanda Gardenia Hotel Trawas, Mojokerto pada tanggal 28-29 Agustus 2024.

Puncak acara pada hari pertama adalah penandatanganan Naskah Kesepahaman Bersama (MoU) antara Perpustakaan Nasional RI (PERPUSNAS) dengan berbagai perguruan tinggi anggota FPPTI Jawa Timur. Acara ini berlangsung pada pukul 13.00-15.00 WIB dan menjadi momen penting dalam memperkuat sinergi antar lembaga.

Setelah penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan Keynote Speech oleh Supriyanto, M.Si., Plt. Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi (P3SMPT) sekaligus Direktur Standardisasi dan Akreditasi Perpustakaan. Beliau memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya inovasi dan kolaborasi di era VUCA.

Dokumentasi 1

Image 2 of 9

Sesi seminar dan sharing session yang berlangsung mulai pukul 15.30 WIB dipandu oleh moderator Yehuda Abiel, S.Sos., M.A. (Universitas Ciputra). Sesi ini menampilkan tiga narasumber: Dian Puspitasari, S.AP. (Universitas Muhammadiyah Malang), Indah Rahma Cahyani, M.A. (Universitas Airlangga), dan Berlian Eka Kurnia, M.A. (Universitas Muhammadiyah Jember), yang membahas topik “Pustakawan Inovatif dan Kolaboratif: Membangun Dampak Positif bagi Institusi dan Masyarakat”. Diskusi dan tanya jawab yang interaktif kemudian menutup sesi seminar. Dalam pemaparannya, Dian menyampaikan, “Sebagai pustakawan, kita harus siap menjawab segala pertanyaan pemustaka!” Hal ini mengisyaratkan bahwa seorang pustakawan harus memiliki semangat berkembang yang tinggi dan siap mengikuti berbagai pelatihan untuk memperlengkapi diri. Senada dengan Dian, Indah juga menambahkan, “Seorang pustakawan harus memiliki inovasi yang baru dan tidak bisa diam.”

Finalis Pustakawan Berprestasi Nasiona 2024 ini juga menyampaikan bahwa pustakawan sudah selayaknya menjadi navigator informasi di era banjir informasi ini dan harus memiliki karakter solutif untuk setiap masalah sivitas akademika. Narasumber ketiga pun menyampaikan hal serupa, “Seorang pustakawan jangan membatasi diri dan harus berani belajar hal baru, salah satunya belajar kemampuan marketing karena hal tersebut adalah solusi dari permasalahan minimnya ketermanfaatan koleksi dan layaan perpustakaan.”

Yehuda Abiel, S.Sos., M.A., Ketua Pelaksana kegiatan ini, berharap agar para peserta dapat memperkuat kompetensi pustakawan melalui kolaborasi dan inovasi untuk perpustakaan masing-masing tempat bekerja, berkat pelatihan dan kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini. Ia juga mengharapkan adanya kolaborasi yang lebih erat dengan semua pustakawan yang tergabung dalam FPPTI Jatim.

“Narasumber yang kami hadirkan adalah pustakawan berprestasi di level nasional. Hal ini merupakan kesempatan yang baik bagi para pustakawan yang hadir untuk menimba ilmu dan mendapatkan inspirasi secara langsung dari mereka,” jelas kepala perpustakaan Universitas Ciputra tersebut.

Peserta Library Camp 4.0 ini sebagian besar terdiri dari pustakawan yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. Selama dua hari, mereka mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan baik secara indoor maupun outdoor. Selain dapat berjejaring dan bertukar pengalaman serta wawasan secara langsung, peserta juga akan mendapatkan pelatihan dalam kepemimpinan, pembangunan tim, motivasi diri, serta berpikir kreatif dan inovatif. Pada sesi outbound, terdapat 4 pos yang harus dilalui oleh peserta, antara lain pos Voly Gila (pos sirkulasi), pos Hole of Destruction (⁠pos referensi), pos Saving Water (pos silang layan) dan pos Keep Save the House (pos konsultasi). Dengan melalui masing-masing pos ini, peserta diharapkan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai aspek pekerjaan pustakawan dan bagaimana setiap area kerja berkontribusi terhadap keseluruhan fungsi dan efisiensi perpustakaan.

Lokasi yang dipilih untuk sesi outbond ini adalah area terbuka di sekitar Vanda Gardenia Hotel Trawas, Mojokerto. Selain dapat menikmati keindahan tempat yang sejuk dan masih alami, anggota FPPTI Jatim juga dapat mengikuti kegiatan di alam terbuka dan menghirup udara segar. Ini menjadi kesempatan berharga karena, selama bekerja, 90% waktu para pustakawan biasanya dihabiskan di dalam ruangan.

Sementara itu, para peserta Library Camp 4.0 menyambut baik kegiatan ini dan bahkan berharap acara serupa dapat diadakan secara rutin setiap tahun. Ibu Melati Purba Bestari, S.Sos., selaku Ketua FPPTI Jatim, menyambut positif penyelenggaraan kegiatan tahunan ini. Beliau meyakini bahwa peningkatan kualitas perpustakaan akan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pustakawan dan perguruan tinggi. “Semoga kualitas perpustakaan dan pustakawan di perguruan tinggi, khususnya, semakin baik dan meningkat,” harap beliau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.